GUE
KANGEN BANGET!
Barusan
tadi sore gue menghabiskan waktu bersama kawan Espada (XII IPA 2) buat kumpul
dan bahkan jalan bareng. Nggak banyak sih, cuman 6 orang. Mereka adalah Ares,
Winda, Hardika, Sari, dan Nadin. Shohy sayangnya hilang kabar, ntah sekarang
ada dimana dia.
Gue
merasa masih belum puas untuk main, kumpul, dan bersenang senang. Padahal seminggu
lagi gue dihadapakan dengan Remidiasi untuk semester 2 kemaren. Ah, padahal gue
udah menjadi mahasiswa yang baik, patuh, dan berusaha belajar baik, entah gue
gak ngerti kenapa dosen masih ngasih nilai yang kurang sesuai dengan usaha gue.
Hingga
momen gue menulis ini, gue merindukan teman teman gue.
Udah
ada Dian Yuni a.k.a mbak Susi yang udah balik ke Surabaya karena meng-handle urusan MOS. Satria TW pun juga
sudah pulang duluan karena akan mengemban tugas besar mengibarkan Sang Merah
Putih dihari kemerdekaan besok 17 Agustus. Cuman sebentar banget gue ketemu
dengan Astana tadi siang. Bilal, bro gue yang setia banget buat denger cerita
curhatan gue dan berkhayal tentang pacar serta kekasih. Mbak AVE yang belum
sempat gue temui.
Dan seseorang
yang secara khusus gue taruhkan harapan cinta gue untuk diterima.
Bukan
orang masa lalu, ( mantan) namun
orang yang baru.
Gue
merasa cukup dekat, momentumnya tepat, tapi dicegah oleh rasa takut yang
mencekat.
Jika
gue boleh meminta doa yang akan dikabulkan doa tapi hanya 5 menit lamanya, gue
bakal minta untuk melihat siluet keindahan dari senyumnya.
5
menit saja.
Bertatap,
walaupun dalam diam.
Sisi
putih gue pengen banget buat segera jadiin dia “satu satunya”. Sisi yang lain,
masih merasa gue belum cukup pantas buat dia. Walaupun dia lebih muda, tapi gue
tahu “level” dia diatas gue.
Romansa
cinta itu begitu menggairahkan untuk gue arungi sesegera mungkin, sepuas
puasnya.
Bukannya
gue gak kuat me-jomblo dan gak bisa mencari yang lain, tapi… gue bakal ngerasa
sangat bahagia kalau yang menjadi “kamu” ku adalah dia.
Sesederhana
itu.
Se-4L4Y
itu. Tapi biarlah.
Dendam
masa lalu akan keringnya diabaikan berubah menjadi dahaga akan kasih sayang
yang semakin menjadi.
Rindu
yang makin membumbung.
Ucapan
cinta yang ingin segera memenuhi pesan di handphone-mu
Belaian
lembut, yang tulus, yang datang karena kasih, bukan rasa iba.
Oh
Tuhan~
Terima
kasih atas rasa siksa yang begitu nikmat ini. Rasa untuk bersabar dalam
penantian panjangku dalam mengagumi indahnya kasih dari hambaMu.
Terima
kasih karena menemukanku dengan orang yang mengajarkanku akan arti bersabar,
mengalah dalam berdebat, menguat dalam sakit. Terima kasih karena membuatku
jatuh cinta dengan orang yang salah yang kemudian memperindahku dalam mencintai
perempuan lain yang lebih baik.
Gue
kangen. Sahabat gue dan satu orang spesial ini.
Sayangnya,
tugas pribadi kita semakin berbeda. Bukan lagi kita satu SMA, sekarang sudah
berlainan kampus.
Prioritas
di perantauan pun kini mempengaruhi apa yang ada dikampung halaman. Perintah
untuk segera kembali merantau mengalahkan keinginan untuk menikmati empuknya
kasur dan nikmatnya makan gratis dirumah.
Hei,
nggak kerasa ya kita tumbuh sejauh dan secepat ini
Semoga,
Gue masih
bisa bertemu dengan kalian di Ramadhan dan Idul Fitri yang akan datang. Semoga
Allah masih memberiku dan kalian umur.
Semoga,
"Kamu",
jadi milikku :)
