Saturday, November 8

Perspektif tentang SAHABAT

0 comments
Orang datang dan pergi. Namun, tak semuanya tinggal. Kesibukan memaksa. Kesendirian menyiksa. Menunggu, tetapi yang ditunggu tak kunjung sadar. Berjuang, tetapi yang diperjuangkan mengabaikan perjuangan. Benar memang, hidup ini tak pernah sederhana. Walaupun bahagia seharusnya sesederhana mungkin.

******

Barusan tadi sore saya mengganti nama blog ini. Bukan lagi “ Tulisan Tulisan Seseorang yang Akhirnya Menulis “, tetapi cukup menjadi #MADSISME . Ada dua penafsiran: 1) yaitu MADS IS ME yang artinya MADS adalah AKU. Nama panjangku adalah Dimas Mahardika Alamsyah Dien Subagyo. Nah, Mahardika Alamsyah Dien Subagyo kalau disingkat menjadi MADS. And that pretty cool, isn’t? . 2) MADSISME yang artinya adalah aliran MADS. Saya memiliki keinginan yang cukup besar untuk membuat sebuah “aliran”. Terlihat cool dan terpandang.

Malam ini saya ingin membahas tentang Sahabat atau Teman.

Anda semua ada yang memiliki sosial media kan? Pernah melihat sebuah post yang kira kira muatannya seperti “ sahabat yang cuman ada ketika pas butuh doang “, kemudian di edit dengan gambar gambar “ sakitnya tuh disini “ atau malahan mungkin sampai menggunakan kata yang cukup kasar?

Pernah kan?

Jujur saja, saya risih dan tidak suka dengan hal hal demikian. Entah apa yang dipikiran mereka, tetapi saya merasa bahwa

“ Apakah ketika bersahabat harus perhitungan? Kok kesannya perhitungan sekali ya? “

Sepaham saya, Sahabat adalah satu hati yang berada dalam raga yang berbeda. Maksud dari ‘satu hati’ itu sendiri adalah kemampuan untuk saling memahami dan percaya. Jadi, ketika kesibukan memang menjadi hal yang menghalangi, seharusnya sebagai ‘satu hati’ kita harusnya memahami kan? Bukannya berusaha memperhitungkan apa apa yang dia lakukan dan apa yang kita lakukan kepadanya.

Kemudian mengenai ucapan ucapan seperti “ Ah elu datengnya cuman pas butuh doang"

Hhmmm… Benarkah kita sebaik itu hingga pantas mengatakan orang lain sedemikian halnya?

Saya ingin membahas terlebih dahulu ketika situasinya: Dia adalah sahabat/teman anda sejak lama dan cukup dekat. Kemudian kalian berpisah karena jarak. Lama kelamaan terpisah karena kesibukan. Anda selalu ada ketika dia membutuhkan anda, namun dia sebaliknya.

Untuk situasi seperti ini, justru anda adalah sosok sahabat yang baik. Kita tahu bahwa anda dan kawan anda tersebut telah berkawan cukup lama dan cukup dekat. Keadaan dimana dia tidak ada untuk anda ketika anda membutuhkan seseorang, mungkin harus menjadi keadaan yang diterima tanpa keinginan untuk membalas dendam. Bisa jadi, dia tidak bermaksud untuk tidak hadir, namun ketika itu kok ke-pas-an sekali karena dia juga memiliki kesibukan, mungkin. Percayalah bahwa semua ada saat dan waktunya. Mungkin saat ini dia yang terjerat kesibukan, bisa jadi beberapa waktu kemudian anda yang terjerat kesibukan. Setidaknya, anda telah membuktikan bahwa anda mampu menjadi seorang teman yang baik. Itu yang paling penting.

Situasi berikutnya adalah : anda berkenalan dan dekat dengan dia tidak terlalu lama, namun sudah saling mengenal dan mengetahui hal hal yang cukup mendalam, tetapi tidak semua. Kemudian anda menjadi orang yang siap sedia untuk membantunya, namun dia tidak.

Orang ini mungkin sudah dekat dengan anda, tetapi untuk curhat, anda belum bisa menceritakan hal seperti itu kepadanya. Menurut saya, #MADSISME, orang ini berada pada middle circle dalam status pertemanan anda. Dan orang yang menjadi kepercayaan anda untuk curhat, adalah orang inner circle anda yang paling dekat dengan anda. Wajar jika anda merasa kecewa karena tindakannya itu. Tetapi tetap, anda tidak perlu membalas dengan perilaku tidak menyenangkan yang sama. Tetapi, anda pun ketika sangat sibuk juga tidak perlu merasa khawatir ketika tidak dapat membantunya. Hitung saja impas.

Situasi selanjutnya adalah : ketika anda kenal dengan seseorang yang tidak sekalipun masuk dalam middle circle pertemanan anda. Orang itu pengganggu, mungkin. Atau orang yang tidak begitu anda kenali.

Membantu adalah hal yang baik. Dan percayalah pasti ada ganjaran kebaikan dibaliknya. Ada untuk membantu seseorang yang tidak anda kenal berkemungkinan menjadikan dia sebagai kawan anda yang baru. Bahkan bisa menjadi teman dekat yang baru. Karena, terkadang kita sangat bisa untuk langsung klik! dengan orang yang baru kita kenal. Namun disini anda memiliki hak yang penuh untuk menolak membantunya.

Masalahnya,

Kadang ada orang yang ngelamak atau sesuai peribahasa

“ Di beri hati malah minta jantung “.

Jika orang itu sedemikian buruknya, koreksi dulu deh. Apakah benar anda pantas untuk memiliki teman seperti ini? Bukankah hal ini terjadi karena anda tidak pandai dalam memilih pertemanan?

Mario Teguh pernah berkata bahwa ada moment dalam kehidupan kita yang disebut dengan burning the bridge. Moment ini adalah berusaha untuk memutus hubungan dengan orang lain yang kita tahu ketika bersama dengannya, kita akan menjadi pihak yang selalu dirugikan. Bisa juga ketika kita bersama dengan orang itu, akan ada orang lain yang haknya kita ciderai. Kita harus ingat bahwa kita ini berhak untuk bahagia dan menjaga apa yang berharga menurut kita. Dan apabila kita terus menerus dirugikan, kita harus memiliki ketegasan untuk menentukan. YES OR NO. STOP OR GO.

Kemungkinan akan adanya friksi atau gesekan mungkin sekali terjadi, tetapi hal itu saya fikir adalah sebuah proses wajar.

Saya fikir,

Tidak etis lah yaa apa yang biasa di tulis dalam meme tentang sahabat yang “ datang ketika butuh saja” itu. Jika anda yakin dia adalah sahabat anda, anda itu bukanlah malah mengkritik dia karena dia tidak mampu membantu anda ketika anda butuh. Tetapi, andalah yang seharusnya menjadi orang yang memahami akan situasi yang terjadi. Dan ketika suatu saat dia membutuhkan bantuan anda, dan anda pas selo, karena dia adalah satu jiwa anda yang terpisah dalam tubuh yang berbeda, maka bantulah dia sebagai mana teman/sahabat saling membantu.

Bukannya malah menyalahkan dia atas segala kesibukannya. Jika itu terjadi, yang sebenarnya terjadi adalah Anda bukan sahabat yang cukup baik baginya.

Berbeda jika anda saling menerapkan prinsip yang diatas itu, yaitu saling menghargai, memahami dan hadir, yang terjadi adalah semangat untuk saling tolong dan membantu. Bukan hitung perhitungan dan menyalahkan pihak yang lain.

Bukan apa yang diberikan sahabat anda untuk anda, tetapi anda untuk menjaga persahabatan dengannya

Sekian dulu tulisan dari saya ya..

Selamat bersahabat~

Leave a Reply