Monday, January 14

Donor Darah Perdana

0 comments
Berbgai memang banyak caranya. Bisa dengan berbagi uang, makanan, minuman, juga darah. Iya darah. Yang kita biasa nyebutnya Donor Darah.
9 januari 2013 lalu di SMA 1 Ponorogo diadakan Donor Darah yang terbuka untuk seluruh warga sekolah. Bukan hanya murid dan guru saja, satpam, tukang bersih bersih sekolah, ibu/bapak kantin juga boleh ikut donor lho.
Kegiatan donor darah ini dimulai saat istirahat pertama mulai, kurang lebih jam 9 pagi lebih dikit deh. Dikelas gue sendiripun juga lumayan banyak yang ikutan donor lho. Sekitar 6 anak. Gue, Winda, Tiara, Basir (Hardika), Helmya, dan beberapa yang lain.
Acara donor ini memang disambut meriah. Cukup banyak murid yang didominasi kelas XI/2 SMA yang ikut mendonor. Kenapa? Ya karena merayakan mereka yang sudah berumur 17 tahun. Soalnya donor darah tu harus berumur 17 tahun keatas, kalo udah 17 udah boleh donor kok. Karena ramainya peminat yang ingin berbagi, bertempat di Lab. IPS di sekolah gue, gue yang ngantri dari jam 10 baru bisa datap jatah donor jam 1 siang. Bisa dibilang, bolos yang bermanfaat ni. Hoho~ (jangan ditiru ya)
Dan ketika mau tiba giliran gue, yang awalnya PeDe jadi cukup ngeri karna ada adik kelas gue, kelas XI tepatnya yang (mau) pingsan karena mendonorkan darah dalam keadaan kurang fit. Nah lho, gue jadi deg-deg-an sendiri nih. Tapi udah terlanjur basah, mendingan terjun aja sekalian. Lagipula, calon Dokter lulusan FK UNAIR (Aminnn ya Allah) masak takut buat yang kayak begituan. Dan akhirnya gue pun mantabh.
Waktu mendonorpun tiba, kantong darah yang terhubung dengan selang berujung jarum siap disamping gue. Tapi harus melalui pengecekan tekanan darah dulu. Kalo tekanan darah temen2 terlalu tinggi atau pun terlalu rendah, maka besar kemungkinan bahwa perjuangan mengantri akan sia sia. Yupz, tidak diperbolehkan!
Setelah dicek, tekanan darah gue 140/90. Bisa dibilang cukup tinggi, tapi syukurnya gue diperbolehin ikut. Hampir aja terancam sia sia perjuangan gue kan -,-“.
Dan, masuk deh itu jarum kearteri gue. Cuss. Beberapa mili darah muncrat keluar, mungkin karena memang tekanan darah gue tinggi. Tapi syukur Alhamdulillah kagak kenapa kenapa.
Ternyata sensasi donor darah emang asik banget. Setelah 3 menit darah temen2 diambil akan mulai menunjukkan dampaknya. Dampaknya temen2 akan berasa sedikit lebih lemas daripada biasanya. Kalo bagi gue, rasanya jadi seperti orang yang puasa gan. Kalo sebelumnya temen2 bisa menggemgamkan tangan dengan kuat. Setelah didonor, tangan temen2 yang menggemgam tadi akan sedikit bergetar dan mungkin juga gak bisa menggemgam kencang seperti sebelumnya.
7 menit deh gue diambil darahnya sampek kantong darahnya penuh. Karena bobot gue 60 kg, jadi sekitar 350cc darah yang diambil. Kalo bobotnya kurang dari itu, akan diambil 250cc. (sumber: Panitia Donor dari PMR SMA 1 Ponorogo)
Setelah selesai, temen2 PASTI akan diberi suplemen deh, dan beberapa makanan. Biasanya susu kaleng, mie instan, vitamin (suplemen penambah darah), dan beberapa makanan lain. Pokoknya asik deh. Temen temen musti coba. Gak sakit SAMA SEKALI! Kalo sakitpun, cuman beberapa milisekon saat jarum masuk. Itupun cuman kayak digigit semut, dan memang benar. Rasanya cuman seperti digigit semu lho, guys. Yang membuatnya menjadi lebih sakit tidak lain tidak bukan adalah pikiran kita sendiri yang melayang laying menghayalkan sakitnya. Padahal, kagak deh suerrrrr!!!
Sedikit tips kalo buat temen2 yang masih takut donor, bayangin deh betapa bahagianya orang yang mendapatkan sumbangan darah dari kalian. Selalu deh, dalam hal yang konteksnya berbagi ini, pikirin kebahagiaan orang yang menerima “pemberian” anda ini. Memang sih bukan sepenuhnya pembagian karena pihak Rumah Sakit mengenakan uang terhadap donor darah yang anda berikan, tapi kalo anda gak donor darah dan stoknya habis serta gak ada 1 orangpun yang bersedia donor, uangpun bukanlah masalah untuk nyawa.
Memang uang penting, tapi ada yang lebih penting. Maka, pikirkanlah yang “lebih penting” itu tadi.
Semoga tulisan ini memang mampu berbagi buat sahabat tulis semua.
Salam tulis J

Leave a Reply