Friday, January 9

Ketika Pasangan Memintamu Bertemu Orang Tuanya

0 comments
Wah udah lama banget ya blog ini belum memberikan kontribusi tulisannya lagi. Dan tulisan ini pun muncul di tahun yang berbeda dengan tulisan sebelumnya, 2015.

Sebelumnya, selamat tahun baru yaa Sahabat Tulis seluruh dunia. Semoga yang menyusun resolusi 2015, bisa dipenuhi resolusinya. Amiin.

Baiklah, tulisan kali ini akan membahas hal sederhana yang biasa terjadi bagi yang memiliki pasangan. Yaitu adalah tahap bertemu dan berkenalan dengan orang tua pasangan. Agar lebih spesifik, bahasan ini akan difokuskan pada situasi pihak laki laki-lah yang meminta pasangan perempuannya untuk bertemu dengan orang tuanya. Jadi, secara khusus tulisan ini adalah untuk perempuan. Maksudnya, bagaimana sih sikap yang seharusnya ditunjukkan ketika terjadi hal yang demikian ini. Saya sendiri pun gak tahu yaa, sebenernya yang lebih dahulu mengajak untuk bertemu orang tua pasangan itu perempuan atau laki laki, tetapi tulisan ini akan mencoba mengungkap salah satunya. So, check this out!


Pacaran. Kalau tidak dimulai dengan pacaran, biasanya situasi ini tidak terjadi. Biasanya tahap untuk berkenalan dengan orang tua pasangan itu tidak tentu, tergantung “style” pacaran masing masing sih. Ada yang baru 3 bulan tapi sudah berani, tetapi ada juga yang nunggu lebih dari 6 bulan. Bahkan, tahun lho! Haduh.

Padahal, tahap ini adalah tahap yang sudah memasuki tahap yang bisa dibilang lebih serius. Minimal bagi orang yang 1 tahun pacaran pasti sudah saling ketemu orang tuanya. Banyak temanku yang telah melakukan hal serupa, which is good. Tetapi untuk kasus yang “langka”, ada yang sampai 3 tahun belum cukup berani untuk bertemu ortu pasangan. Padahal, ketika pasangan itu sudah meminta anda, para perempuan untuk bertemu dengan orang tua pasangan kalian, hubungan kalian bukanlah hanya lagi sekedar “pacaran yang main main”. Memang benar, tidak semua pacaran akan berujung pada pernikahan nantinya, tetapi kesungguhan dan niat untuk saling mengenal keluarga satu dengan yang lain itu bukanlah hal yang seharusnya dianggap remeh temeh dan harus hati hati dalam meresponnya.



Statemen #1: Ketika laki laki meminta anda (perempuan) untuk bertemu dengan orang tuanya, anda telah dianggapnya menjadi bagian dari keluarganya itu sendiri.



Begini, ketika kalian pacaran, hal yang paling berat menguji kalian nanti adalah waktu. Semakin lama pacaran itu, maka biasanya semakin berkurang rasa cinta. Sehingga, yang menjadikan kalian saling menyayangi, dekat, perhatian dan saling menjaga bukanlah cinta yang berdebar debar itu.

Melainkan adalah komitmen.

Untuk yang sudah pacaran hingga lebih dari 1 tahun akan mengerti apa yang saya bicarakan ini. Karena perasaan bosan itu pasti ada dan muncul. Pasti. Tetapi, memang ada caranya agar tetap menjaga dan menghidupkan “debar cinta” itu tetap ada, namun bukan akan saya bahas dalam tulisan ini.

Nah, ketika “pengikat” kalian bukan hanya cinta, (melainkan juga komitmen, rasa nyaman, percaya, dan lain lain) maka secara logis akan muncul keinginan untuk menjadikanmu, orang yang dekat dan dipercaya, serta disayangi ini menjadi bukan hanya “sekedar berhenti menjadi pacar” tetapi “menjadi bagian dari keluarga”. Kalau kata orang Jawa, Konco ki iso dadi dulur, neng dulur ki ora mesti iso dadi konco (Teman itu bisa menjadi saudara, tetapi saudara itu tidak pasti bisa menjadi teman).

Bedanya sekedar pacaran dengan menjadi bagian dari keluarga itu adalah pada tanggung jawabnya. Ketika kalian sudah mengenal ortu pasangan kalian, akan ada rasa tanggung jawab juga kepada ortu pasangan kalian. Kalian bukan hanya nanti menjaga hubungan dengan anaknya (pasangan anda) melainkan anda nantinya akan memiliki tanggung jawab untuk menjaga hubungan dengan ortu pasanganmu.

Kalau kalian biasanya cuman pergi berdua saja, tidak menutup kemungkinan lho ketika kalian sudah mengenal ortu pasangan kalian, kalian akan jadi lebih sering keluar/ pergi dengan orang tuanya. Intensitas untuk bertemu dengan ortunya pun akan bertambah. Dan yang seru, intensitas ortu pasangan kalian mencari dan keinginan untuk bertemu juga akan bertambah.

Karena kalian telah dianggap menjadi keluarga itu sendiri.




Statement #2: Laki laki ingin merasakan kebanggaan ketika anda diperkenalkan dengan orang tuanya. Disisi lain, laki laki ingin menunjukkan kebanggaannya atas keluarganya kepada anda.




Paham gak maksudnya? Atau beribet?

Jadi gini maksudnya,

Manusia itu bukan hanya dilihat dari fisiknya saja, namun dengan segala hal yang melekat pada dirinya. Prestasi, jabatan, status sosial, kepribadian. Bukanlah hal yang munafik bila kita pasti mempertimbangkan hal itu untuk mendapatkan kekasih, iya kan?

Nah, apa bila anda secara sadar tahu, bahwa anda adalah seorang yang istimewa, (misalnya anda cantik, anda termasuk siswi/mahasiswa yang berprestasi baik, anda memiliki kepribadian yang baik, anda kaya, dan hal hal lain yang sejenis itu) maka pasangan laki laki anda ini ingin “memamerkan” anda kepada keluarganya. Pasangan anda ingin pamer kepada orang tuanya karena bisa mendapatkan anda yang “seistimewa” itu. Karena tentunya, pasangan anda pasti pernah menceritakan tentang anda kepada orang tuanya. Pasti itu.

Nah, disisi lain, laki laki ini ingin sekali menunjukkan hal yang dia banggakan dari keluarganya kepada anda. Laki laki ingin menunjukkan bahwa keluarganya adalah keluarga yang hangat kepada “orang baru” seperti anda mungkin. Atau keluarga pasangan anda adalah orang yang termasuk orang yang terpandang, dan lain sebagainya.


Rahasianya adalah

Laki laki ingin menunjukkan kepada anda kebanggaannya atas keluarganya, kecintaannya kepada keluarganya dan mengharapkan “kekaguman” dari anda serta mengharapkan anda menjadi bagian dari keluarga tersebut.

Kenapa?

Karena seperti itulah laki laki.


Oke, sekarang saya akan membahas hal yang lebih teknis lagi.


Bagaimanakah sebaiknya respon anda jika anda diajak oleh pasangan laki laki anda untuk bertemu keluarganya.

Saya yakin, banyak yang takut untuk bertemu ortu pasangannya. Yaa karena tulisan ini terinspirasi dari pengalaman saya sendiri.

Saya yang menjadi pihak yang mengajak untuk bertemu dengan orang tua saya.

OK girls, ketika hal ini terjadi kepada kalian, hanya ada 2 respon terbaik, dan selain itu adalah SALAH.


Kenapa salah? Karena respon itu akan sangat melukai perasaan kekasih laki laki anda.

Respon #1: SANGGUPI TAWARANNYA DENGAN KEBERANIAN.

Maksudnya adalah, berani saja. Berani itu justru bukan tidak takut lho ya... Berani itu adalah orang yang takut, tetapi berusaha untuk memberanikan diri. Itu yang namanya berani.

Tetapi jika memang anda masih takut, tetapi juga memiliki keinginan untuk menerima ajakannya, coba jelaskan dulu bahwa anda sebenarnya takut. Tetapi anda ingin sekali menerima tawaran itu. Kemudian, mintalah pasangan anda untuk meyakinkan anda untuk berani, serta anda juga harus memberanikan anda sendiri. Sedikit gugup gapapa lho.. Justru itu menandakan anda tidak berbohong.

Respon #2: TOLAK DENGAN CARA YANG HALUS, BUKAN DENGAN BENTAKAN DAN AKHIRI DENGAN PERMINTAAN MAAF SERTA KESEMPATAN DILAIN WAKTU.

Respon ini adalah buat kalian yang memang 100% belum punya nyali untuk ketemu orang tua pasangan. Tapi ingat, tolak dengan sehalus mungkin. Jangan sampai kalian “meremeh temehkan” ajakannya, atau pun menolaknya dengan bentakan.

Kenapa?

Karena pasangan anda akan merasa keluarganya tidak cukup baik untuk meminta anda menjadi bagian dari keluarganya.

Seriously, It’s happen to me. And it’s really hurt. Swear of God.


Kuncinya adalah kejujuran dan juga kesadaran. Tidak mungkin jika kalian ingin benar benar serius dengan pasangan anda, terus berusaha mengabaikan kenyataan bahwa anda harus mengenal pula dengan keluarganya.

Tulisan ini saya dedikasikan khusus untuk kalian perempuan yang memang benar benar menghargai pasangan anda dan hubungan anda bersamanya. Jangan sampai sekecil kecilnya masalah membuat hubungan kalian bubar.

Semoga tulisan saya ini bisa membantu anda untuk lebih bijaksana ya..

Karena,

Orang yang bijak adalah orang yang mampu mengambil pelajaran serta hikmah dari kisah orang lain tanpa perlu menunggu hal itu terjadi kepada dirinya sendiri.

Semoga, hubungan kalian langgeng dengan pasangan ya..


Amiinn :)

Leave a Reply