Akhirnya,
gue memasuki hari libur juga. Tapi, sangat disayangkan sekali karena ketika gue
memasuki hari hari libur ini sahabat sahabat yang dekat dan pengen banget gue
kumpul sama mereka malah harus meninggalkan Ponorogo untuk kembali keaktifitas
perkuliahan mereka lagi. Hina banget sumpah.
Dan tidak
perlu gue perjelas siapa yang harus disalahkan atau mungkin gue emang gak bisa
menyalahkan siapa siapa.
***K!
*************
Mereka
bilang, ketika kita berfikir positif maka hal hal yang positif akan
mengahampiri kita. Maka, gue coba untuk memikirkan hal positif yang bisa gue
lakukan diliburan gue ini dan mengesampingkan emosi yang meledak ledak ini.
Gue,
hari ini memutuskan untuk belajar.
Bukan
belajar pelajaran kuliah, bukan belajar untuk remidi (sedang gak mood ngomongin nilai. Makasih), dan pokoknya bukan
belajar yang ada kaitannya sama materi sekolah dan kuliah.
I do my own research. Internet research.
(GUBRAK!)
Jadi
ceritanya gue lagi bingung banget. Gue bingung harus ikut ORGANISASI apaan
untuk hidup gue kedepan ini. Gue mencoba mencari cari dan me-research dimanakah
organisasi yang bener bener cocok untuk gue. Hingga saat ini, gue sudah ikut
dan tergabung dalam organisasi berikut ini:
Ø Forum for Indonesia Chapter Ponorogo (Ex- Public
Relation --- Volunteer)
Ø Youth English Study Club (Ex-Chief)
Ø Gajah Manggolo (Paguyuban Tari REOG Ponorogo)
Ø TurunTangan bareng Anies Baswedan dan Relawan seluruh
Indonesia
Ø Ikut donasi Tweet di Greenpeace Indonesia
Ø (pengen) ikut di WWF Indonesia, menjadi Warrior WWF.
Trus
gue juga pengen ikut juga di Orangutan Foundation Internasional dan masih
banyak lagi yang pengen gue ikutin. Gue termasuk kategori orang yang gampang
banget terpengaruh dan gampang banget buat diajakin acara begitu, yang ada
kaitannya ama relawan relawan gitu dah pokoknya.
Tapi
karena terlalu banyaknya organisasi dan gerakan yang pengen banget gue ikutin,
gue jadi kebingungan untuk menentukan fokus dan tujuan saat ini.
Bahas
dulu dari Greenpeace Indonesia, gue ketemu organisasi ini secara sangat tidak
sengaja di Jogja Tronik. Ceritanya gue lagi nemenin temen gue untuk menukarkan
kuponnya dengan boneka LINE disalah satu stan didalam JT. Niatan mau pulang, eh
dicegah deh gue ama seorang mbak mbak dengan baju hijau bernuasa Greenpeace
gitu. Dia jelasin macem macem tentang keadaan hutan di Indonesia dan dunia
serta tindakan apa aja sih di Greenpeace ini. Greenpeace ini secara garis besar
yang gue tangkap adalah salah satu organisasi level Internasional yang punya
keinginan besar banget untuk melindungi hutan lewat kebijakan kebijakan yang
berkaitan tentang hutan. Jadi, gak cuman sekedar aksi kampanye dan reboisasi
tapi mereka itu lebih advance dari
pada itu. Mereka menyoroti kebijakan perusahaan dan pemerintahan yang berkaitan
tentang penggunaan hutan. Jadi, kalo mereka menemukan ada sesuatu yang gak
beres tentang kebijakan disana yang berkaitan dengan hutan hutan gitu, mereka
pasti tahu dan mereka akan “bersuara” mewakili hutan. Mereka akan melakukan
tindakan advokasi tentang kebijakan itu.
Gue pun
tertarik! Gue pengen banget jadi bagian dari “menolong hutan” kayak gitu. Gue pengen
banget ikut organisasi/perkumpulan/gerakan yang berkaitan dengan lingkungan,
hutan jadi salah satu hal yang musti diperjuangkan haknya untuk tetap ada dan “mengadakan”
kehidupan. Karena hutan kan memang paru paru dunia, kalo paru paru dunia rusak,
paru paru kita mau menghirup apa?
Dan cara
untuk berpartisipasi di Greenpeace ini salah satunya adalah dengan donasi. Dan melihat
peran gue sebagai mahasiswa yang masih bergantung hidup pada uang dari orang
tua, gue mikir mikir. Dan gak mau gue gak bisa ikut berpartisipasi dalam
Greenpeace ini, gue bertanya apa lagi cara agar gue bener bener berpartisipasi
secara aktif disini, dan caranya dengan mengkampanyekan akan kesadaran
pentingnya mencintai lingkungan. Mencintai hutan.
Jujur
aja, susah dan berat banget bagi gue untuk ikut berpartisipasi dalam modal
donasi.
Masalah
yang sama gue alami ketika pengen join dan memberi kontribusi (walaupun dikit)
di WWF Indonesia dan Orangutan Foundation Internasional (OFI).
Cara
kita untuk berkontribusi diorganisasi ini yang paling simple adalah dengan ikut
donasi. Dan cara ini memang paling simple untuk bikin gue bilang “aduuh”.
Gue belum
punya cukup uang untuk didonasikan. Dan gue gak bisa munafik, uang adalah salah
satu hal yang susah untuk “dibagi”kan diatas kepentingan kita. Ada sih memang
caranya menjadi volunteer tapi harus punya setidaknya kapabilitas yang OK juga.
Dan juga, biasa markasnya di Jakarta, jauhh dari Jogja apalagi Ponorogo.
Opsional
pilihan yang akhirnya bisa gue lakukan adalah menyebarluaskan info atau
mengkampanyekannya kepada halayak luas. Cara yang di Greenpeace tawarkan. Dan cara
ini adalah cara yang paling bisa dilakukan semua orang apalagi gue sebagai
mahasiswa.
Bisa
lewat twitter, facebook, dan blogger, seperti yang gue lakukan saat ini. Nulis nulis
nuliss.
Rasanya
memang sih rada kurang greget gitu, tapii.. lebih baik lakukan yang bisa kamu
lakukan aja dulu. Memang sih belum bisa bantu secara real dengan kasih donasi
atau mungkin ikut sebagai volunteer
aktif yang berkaitan tentang kegiatan itu, tapi kalau kita stuck dengan bingung menunggu kapan bisa kasih donasi, yaa berarti
kita nunggu dengan cara yang nggak produktif. Kalau kita mau ikut
berpartisipasi dulu dengan MENGKAMPANYEKAN dahulu, siapa tahu dari hasil kita
kampanye itu ada orang yang tertarik dan mampu secara materiil dan fisik serta
kemampuan untuk membantu dan disanalah peran kita. Kita sebagai penjembatani,
antar VISI MISI yang kita cita citakan dengan orang yang tepat yang bisa
mendahului kita dalam mewujudkan VISI itu.
Dan
semoga ketika gantian kita yang sudah mapan materi, fisik, dan kemampuan, kita
menggantikan peran “orang tadi” dan naik level dari penjembatani, sebagai
penapak jembatan itu sendiri
Bersyukur banget deh kalo kalian tertarik
dengan kegiatan kayak gitu juga. Setidaknya, udah ada minat dan keinginan yang
tertanam, tinggal menunggu waktu. Dan semoga saja ini menjadi pengingat gue
besok.
Dimana
ketika gue udah bisa nyari uang sendiri, dan kaya bergelimang harta (Amin) akan
jelas kemana uang itu akan pergi. Dan akan jelas kemana, integritas yang gue
bangun ini akan gue abdikan.
Katanyaa….
Gak
banyak yang rela jadi relawan.
Dimana
mereka tidak dibayar bukan karena mereka tidak pantas dibayar, tapi karena
memang tidak ada nilai yang mampu untuk membayar mereka.
