Sungguh disayangkan, pesawat yang dinaikinya mengalami kerusakan pada mesin dan terpaksa mendarat darurat di laut. dan dari 48 penumpang beserta awak yang ada didalamnya, hanya pemuda ini yang masih hidup.
Pemuda itu bertahan dengan berpegangan pada sisa reruntuhan pesawat yang dapat mengapung. Untungnya, dia membawa bekal makanan dan air untuk 3 hari.
Di hari pertama, datang pertolongan. Sebuah kapal nelayan mendekati pemuda itu dan menawarkan bantuan agar naik kekapal sederhana itu dan membawa ke daratan. " Mari anak muda, naiklah ke kapalku. Aku akan membawamu ke daratan", tawar sang nelayan dengan hangat. Namun, "tidak pak. Tuhan akan menolongku", jawab Pemuda itu dan terus berisi keras agar nelayan itu meninggalkannya. Dan akhirnya nelayan itu meninggalkan pemuda itu. Sendirian. Ditengah lautan yang luas.
Hari kedua, datanglah wisatawan yang menggunakan kapal pancing seperti di acara Mancing Mania di Trans 7. sama seperti nelayan, kru wisatawan memancing itu menawarkan tumpangan dan berisi keras untuk menolong pemuda itu. Namun pemuda itu masih tetap saja menolak dan berkata " Tuhan akan menolongku!". Bahkan membentak kru itu. Dengan sangat kesal, kru memancing itu meninggalkan pemuda itu kembali. Pemuda itu pun kembali sendiri lagi tengah lautan yang luas. Dan keadaan tubuhnya pun semakin lemah dari sebelumnya.
Hari ketiga, dimana bekal yang dibawa pemuda itu telah habis. Sekarang datang kapal pesiar besar dan melihat ada pemuda malang ditengah laut dalam. Kapten kapal pun menghentikan kapal dan berniat membawa pemuda itu secara paksa karena tetap saja tidak mau dibawa kembali dan tetap keras kepala bahwa Tuhan akan menolongnya. Karena diangkat secara paksa, akhirnya pemuda itu berhasil dinaikkan kekapal. Setelah kapal pesiar itu berjalan, pemuda yang berada diluar lambung kapal itu pun malah meloncat ke lautan lagi dan berteriak" Tuhan pasti akan menolongku!! Dan tinggalkan aku sendiri!!", bentaknya dari permukaan laut.
Akhirnya, karena badannya semakin lemah pemuda itu pun mati karena terlalu lama berada di lautan.
Diakhirat, pemuda itu marah kepada Tuhan. "Tuhan! Aku selalu percaya padamu. Aku selalu beribadah padamu. Kenapa saat aku terdampar dan tenggelam di laut, Engkau tidak menolongku?!". Dengan tenang dan bijaksana Tuhan menjawab, " Anak muda, bukanka aku sudah mengirimkan nelayan padamu? Tetapi engkau tolak. Bukankah aku mengirimkan para kru Pemancing itu untuk datang padamu? Namun engkau bentak. Bukankah engkau sudah dijemput kapal pesiar? Namun engkau kembali melomcat ke laut. Anak muda, apakah engkau lupa?"
Seketika, pemuda itu pun tertunduk malu. Dan tidak mampu berkata apa apa lagi.
Sahabat tulis,
Memang benar kita berdoa dan berharap, bahwa semoga apa yang paling kita inginkan dapat kita capai. Dengan berdoa, berusaha, mencari koneksi dan berharap. Namun harus kita mengerti bahwa, Tuhan itu Maha Mengetahui. Rencana kita sebagai manusia memang besar namun rencana Tuhan itu Lebih Indah. Dan sungguh tidak patut bila kita menolak apa yang sudah Tuhan bersedia berikan pada kita. Seharusnya, kita harus selalu mensyukuri apa yang Tuhan beri, walaupun berbeda dengan yang kita inginkan. Tuhan mendengar doa kita, namun memberikan yang terbaik bagi kita. itulah, mengapa ilmu manusia tidak pernah mampu melebihi ilmu Tuhan :)
