19 Mei 2012
WOW!! What an unexpected night today! Pertama kalinya terima Piala diantara orang orang yang tidak muda dan gue yang jadi manusia paling muda malam itu.
Semuanya dimulai ketika Negara Api menyerang #eh.
Semuanya dimulai ketika gue mendapatkan SMS dari Sekertaris OSIS SMA gue untuk hadir dalam acara Student Festival di suatu Universitas yang tepat didepan SMA gue. Awalnya sih agak sedikit bimbang harus diterima ato kagak ini tawaran, atau lebih tepatnya ini sebuah interupsi dari pimpinan gue. Mana yang nyuruh cantik pula #eaaaa. Undangan untuk acara itu adalah pada tanggal 19 Mei, malam hari. Yupz, bisa dikatakan Malam Minggu untuk anda anda yang memiliki kekasih, tetapi sebagai seorang yang ditinggal kekasihnya berjuang untuk mendapatkan juara karena sedang lomba di daerah Jogja pada waktu itu, itu menjadi Sabtu Malam biasa yang menjadi Luar Biasa saat acara itu tiba.
Akhirnyapun gue menyetujui titah untuk hadir dalam acara tersebut. Tapi alangkah kikuknya gue nanti klo sendirian hadir, padahal gue paling sebel kalo ikutan acara tapi cumin ola olo sendiri di TKP tersebut, maka dari itulah gue mengajukan agar gue ada yang temenin, 1 orang lah. Ternyata benar, undangan itu untuk 2 orang yang Sang Bendahara pun awalnya mengajukan seorang anak klas 1, tapi gue ajuin temen gue yang cukup gue kenal biar ada temen ngoborol waktu di acara itu. Ternyata beliaunya sedang ke luar kota (biasa manusia sibuk). Dan akhirnya pilihan gue jatuh pada temen sekelas gue, Manggala (Soji). Dan segera saja Sang Bendahara, Dian (Susi) pun menyetujui. Langsung aja gue calling tu si Manggala buat gue ajak waktu Sabtu Malem itu and Alhamdulillah banget waktu Sabtu Malam itu beliaunya lagi longgar. Dan rencana pun telah tersusun rapi, siap untuk hari H.
*********
Dan hari Sabtu itu pun tiba. Diawali dengan pagi yang dimana gue baru bangun jam 9 pagi karena habis begadang maen DotA semaleman. Gue pun terhenyak dan langsung bangkit dari tempat tidur. Karena takut nyokap gue ngomel ngomel, akhirnya pun gue dengan tenag dan perlahan buat rapiin tempat tidur gue. Yaaa, sok baik gitu lahh, biar gak semakin kena semprot Sang Pemegang kuasa tertinggi dirumah itu.
Habis sarapan, mandi dan berbagi hal seperti biasa langsung aja gue berangkat ke sekolah. Dan tujuan gue kesekolah waktu itu buat nonton pagelaran seni yang ada di SMA gue. Pagelaran Seni itu yang jadi target sasarannya adalah adek adek Kelas X, dan tugas itu adalah penilaian terakhir dari mata pelajaran KESENIAN. Dimana setiap kelas harus menampilkan sebuah karya seni tari yang dibuat haru berbeda (sekali). Jadi nggak boleh 1 jenis tarian aja yang dipentaskan. Harus ada modifikasi music pengiring, tata panggung di dalem kelas, aksesoris, peralatan, dan juga kostum para penari itu sendiri juga tak lupa konsumsi satu kelas. Kenapa gue bisa tau? Karna dulu gue juga pernah jadi actor dalam pementasan itu. And itu gak perlu dibahas disini. Lain kali aja yak lo gue udah mulai kagak inget.
Tiba disana gue kagak langsung liat, seperti biasanya nyari temen dulu. Gue coba berkeliling kelas untuk lihat lihat gimana situasi dan kondisi disekolah saat itu, dan menemukan seggerombolan temen gue yang lagi maen DotA (game computer a.k.a Warcraft) dan langsung aja gue ikut nimbrung disana. Setelah cukup lama, gue pun jadi mekin penasaran ama pagelaran tari kelas X itu dan kebetulan ada temen gue, juwito yang juga pengen liat, langsung aja kita barengan dan kelas yang perform adalah kelas X.5. Dengan langkah cool kami ber.2 pun pergi ke TKP.
Dan pas banget waktu gue tiba di TKP, bebarengan dengan dimulainya pementasan dan tidak sedikit lho yang leat gan! Dari adek adek kelas sebelah (X.6 dan X.7) juga ikutan nonton, jadilah pintu masuk kelas yang hanya muat oleh 4 orang, menjadi sumber berdesakan dan dorong dorong. Akhirnya beberapa diantaranya diperbolehkan lebih masuk kedalam asalkan kagak ontok ontokan. Pis mann, piisss. Salam damai salam sejahtera. Dan pementasan pun dimulai.
Dimulai dengan petikan gitar yang melankolis dimana ada satu orang perempuan yang menari menunjukkan kecantikan, kelemah lebutan, dan keanggunannya. Lalu datanglah seorang laki laki, telanjang dada tapi bukan telanjang bulat menghampiri wanita itu. Dan menari dengan mesranya seperti pasangan Rama dan Shita. So sweet~. Lalu si perempuan itu keluar panggung dengan kaki terseret seret, keseleo kali ya. Dan yang dipanggung hanya si laki laki tidak telanjang bulat tadi. Lalu masuklah seorang perempuan yang lain lagi yang gue variabelkan “Perempuan 2” ya. Menggunakan topeng yang menutupi hanya sebagian wajahnya saja pada bagian daerah mata dan kening. Kalo dari yang gue tangkap, Si perempuan 2 ini merayu sang lelaki yang ada di panggung itu, dan alangkah bodohnya si Laki Laki itu terkena rayuannya. Ouch! (sinetron banget!). Dan meraka pun kembali menari dengan mesra dan mesra dan seemakin mesra. Dan tiba tiba, datanglah si perempuan 1 dengan berjalan dengan normal yang menandakan keseleonya telah sembuh, menghampiri si Laki Laki dan Perempuan 2 itu tadi, dan Ouch! Perselingkuhan itu terbongkar! (sinetrin bangg~). Setelah itu ada adegan tarik menarik oleh si perempuan 1 dan perempuan 2 yang bertujuan untuk menarik si Laki Laki tadi. Dan anehnya, si para perempuan itu tarikannya lepas disaat yang bersamaan dan meninggalkan si Laki laki begitu saja tanpa rasa berdosa. Gue jadi semakin bertanya tanya, ini niat ngrebutin si cowok kagak sih??! Tapi gue coba buang jauh jauh pertanyaan gue dan berharap akan dijawab dipertunjukan ini.
Si laki laki pun terjatuh, terpuruk, menangis, garuk garuk tanah, minta minta pisau dan melakukan adegan yang biasa dilakukan oleh manusia galau yang tidak pada umunya. Dan secara slow motion datanglah ke 3 temannya yang dimotori oleh Ahmad Habibi baru saja kemaren dilantik menjadi Ketua ROHIS di SMA gue. Ketua ROHIS yang biasanya anggun dan kalem, semuanya berubah ketika sang Ketua ROHIS muda ini memasuki panggung dengan gaya anak Break Dance. Wiuhh.. Langsung saja hampir seluruh penonton tertegun dan berteriak “habibiiii.. ketu Rohis og koyok ngonooo..” dan beberapa teriakan lainnya. Sungguh ketua Rohis yang membawa perubahan. Tpi kagak apa apalah, malah gokil banget pertunjukannya sampai ada yang tersungkur sungkur masuk got karena ketawa. Alangkah suramnya nasibmu nak. Niat lihat pagelaran, ketawa ampeg kejebur. Nasib manusia memang sudah ada yang mengatur. Lanjut!
Singkat cerita, pagelaran itu diakhiri oleh battle dance antara Kubu Si Perempuan 1 dengan Kubu Laki Laki tadi. Mereka saling menampilkan kebolehan dan skill mereka dalam menari. Dan ternyata skill mereka sama hebatnya. Lalu akhirnya, mereka semua saling mengakui akan kemampun lawan masing masing dan Dua Sejoli yang tadinya berantem, bermusuhan dan hamper saling menceburkan diri ke sumur terdekat, menjadi damai dan kembali menjalani kisah cinta mereka berdua. Dan pertunjukan pun berakhir.
