Apa yang anda yang sedang anda pikirkan?
Biasanya, tulisan ini bakal
muncul waktu kita log in ke salah
satu situs jejaring sosial. Dan yang gue tau itu adalah Facebook. Tulisan ini
tertera pada halaman beranda kita dimana ada tool box yang menjadi tempat untuk
menulis apa yang kita sedang, tadi, atau bahkan yang akan kita pikirkan. Tapi,
kadang juga bukan langsung keberanda, contohnya gue nih malah dilarikan ke
bagian permintaan teman. Ini dikarenakan banyak sekali permintaan pertemanan
yang gak pernah gue perhatiin. Kenapa?
Soalnya yang ng.add facebook gue tu
orang orang yang gak gue kenal dan males banget buat mencet tombol “lain kali”.
Ada ratusan soalnya masak harus satu satu, capek gan. Tapi akhirnya ya harus
gue refuse satu satu, terutama yang gak gue kenal DAN yang namanya alay tingkat
unknown alias tidak diketahui.
Sejujurnya gue belum ada
niatan untuk nulis lagi karena belum ‘dapet’ nih inspirasinya. Tapi, karena
kakak gue yang tercantik, Mbak AV nagih tentang tulisan gue yang selanjutnya,
akhirnyapun gue paksain buat nulis. Padahal nih ya, gue tu juga bingung mau
nulis apaan dan bahas apaan. Hidup gue lagi serba flat, datar, gak ada apa apanya, yang pada akhirnya bikin gue
bertanya sendiri, Apa yang Anda Pikirkan, Dimas?
Gue pernah denger nih ya,
disalah satu kutipan film Perahu Kertas. Waktu adegan dimana Kinan sudah ada di
Bali (kota favorit gue) yang tinggal dengan teman dari Ibunya yang seorang
pelukis terkenal di Bali. Nah, paman ini punya seorang anak perempuan yang
sebetulnya menurut gue kecantikannya standart deh. Tapi, keanggunan dan
kedewasaannya yang menjadikan Kinan sempat jatuh hati pada perempuan berwajah
teduh ini, Luhde. Waktu itu ceritanya Kinan lagi bingung mau melukis apa lagi. Saat
itu Kinan merasakan fase yang sama sedang gue rasakan, fase yang gue sebut fase
‘kebosanan’ atau boleh deh disebut fase kehampaan. Alay ya, sekali kali deh.
Lanjut! Kinan udah gak punya inspirasi lagi untuk melukis dan Luhde pun
memperhatikan dari jauh sambil sembunyi sembunyi dibalik salah satu pura. Lama Luhde
memperhatikan tergeraklah Luhde untuk menghampiri Kinan dan mencari tahu apa
yang sebenarnya terjadi pada Kinan. Disaat itu juga gue sadar bahwa Luhde ini
punya sifat lain, yaitu KEPO.
Datanglah gadis ayu ini duduk
bersanding Kinan yang menatap kanfas putih itu dengan tanpa angan. Dan ternyata
masalahnya adalah Kinan tu bingung mau mikir apa, bingung mau gambar apa,
bingung mau melukis apa, dan bingung mau berekspresi apa. Dan ini adalah
kutipan yang menjadikan gue nulis walau gue gak tau mau nulis apaan.
Gini,
Pelukis yang bagus itu bisa melukiskan kekosongan sekalipun. Anggap kanfas
kosong ini langit, padahal langit itu tidak pernah kosong. Ia hanya tertutup
awan. Kinan harus percaya itu. kalau Kinan bisa menyibak awan itu, kanfas ini
gak akan pernah kosong lagi. Luhde.
Dan emang bener. Pelukis yang
bagus harus bisa melukiskan kekosongan atau bahasa gue, kehampaan sekalipun. Dalam
dunia seni, yang paling rumit menggambarkan kehampaan memang seni lukis dan
seni menulis. Kalau seni seperti puisi, menyanyi, menari, mereka cukup diam aja
untuk mewakili rasa ketiadaan itu. Nah kalo melukis ama menulis gimana coba? Kalo
dengan alasan yang sama, gak bisa. Pelukis, apakah kanfas kosong bisa disebut
hasil lukisan? Apakah kertas kosong bisa dijadikan tulisan? Menurut gue
jawabannya bukan.
Dan, coba deh liat. Dari ke-gak
tau-an gue untuk nulis apa, kehampaan yang gue rasa yang lalu gue teringat akan
sebuah adegan dalam suatu film yang dibintangi wanita tercantik nomer 3 dimata
gue (Maudy Ayudya) malah jadi tulisan yang makan hampir 2 halaman. Gak banyak
sih emang, tapi cukup untuk kebanggaan gue sendiri. Kenikmatan yang gue terima
kalo tulisan gue jadi and bisa gue publish
di blog gue.
Lalu, apa ya hikmah yang bisa kita petik dari tulisan ini?
Hmmm.. apa ya? Mungkin gue
punya jawabannya, tapi bukan jawaban yang kalian ingin dengar.
adalah,
“Apa yang Anda Pikirkan?”
N.B. setelah saya nonton filmnya
lagi, ternyata diskripsi saat Kinan bingung mau lukis itu ternyata berbeda
dengan film aslinya. Agar kalian tau dan gak penasaran, buruan nonton filmnya
ya.. Dan silakan dikoreksi sendiri. Matur thank you. :)
