Wednesday, June 5

APA yang ANDA PIKIRKAN?

0 comments

Apa yang anda yang sedang anda pikirkan?

Biasanya, tulisan ini bakal muncul waktu kita log in ke salah satu situs jejaring sosial. Dan yang gue tau itu adalah Facebook. Tulisan ini tertera pada halaman beranda kita dimana ada tool box yang menjadi tempat untuk menulis apa yang kita sedang, tadi, atau bahkan yang akan kita pikirkan. Tapi, kadang juga bukan langsung keberanda, contohnya gue nih malah dilarikan ke bagian permintaan teman. Ini dikarenakan banyak sekali permintaan pertemanan yang gak pernah gue perhatiin. Kenapa? Soalnya yang ng.add facebook gue tu orang orang yang gak gue kenal dan males banget buat mencet tombol “lain kali”. Ada ratusan soalnya masak harus satu satu, capek gan. Tapi akhirnya ya harus gue refuse satu satu, terutama yang gak gue kenal DAN yang namanya alay tingkat unknown alias tidak diketahui.

Sejujurnya gue belum ada niatan untuk nulis lagi karena belum ‘dapet’ nih inspirasinya. Tapi, karena kakak gue yang tercantik, Mbak AV nagih tentang tulisan gue yang selanjutnya, akhirnyapun gue paksain buat nulis. Padahal nih ya, gue tu juga bingung mau nulis apaan dan bahas apaan. Hidup gue lagi serba flat, datar, gak ada apa apanya, yang pada akhirnya bikin gue bertanya sendiri, Apa yang Anda Pikirkan, Dimas?

Gue pernah denger nih ya, disalah satu kutipan film Perahu Kertas. Waktu adegan dimana Kinan sudah ada di Bali (kota favorit gue) yang tinggal dengan teman dari Ibunya yang seorang pelukis terkenal di Bali. Nah, paman ini punya seorang anak perempuan yang sebetulnya menurut gue kecantikannya standart deh. Tapi, keanggunan dan kedewasaannya yang menjadikan Kinan sempat jatuh hati pada perempuan berwajah teduh ini, Luhde. Waktu itu ceritanya Kinan lagi bingung mau melukis apa lagi. Saat itu Kinan merasakan fase yang sama sedang gue rasakan, fase yang gue sebut fase ‘kebosanan’ atau boleh deh disebut fase kehampaan. Alay ya, sekali kali deh. Lanjut! Kinan udah gak punya inspirasi lagi untuk melukis dan Luhde pun memperhatikan dari jauh sambil sembunyi sembunyi dibalik salah satu pura. Lama Luhde memperhatikan tergeraklah Luhde untuk menghampiri Kinan dan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi pada Kinan. Disaat itu juga gue sadar bahwa Luhde ini punya sifat lain, yaitu KEPO.

Datanglah gadis ayu ini duduk bersanding Kinan yang menatap kanfas putih itu dengan tanpa angan. Dan ternyata masalahnya adalah Kinan tu bingung mau mikir apa, bingung mau gambar apa, bingung mau melukis apa, dan bingung mau berekspresi apa. Dan ini adalah kutipan yang menjadikan gue nulis walau gue gak tau mau nulis apaan.

Gini,

Pelukis yang bagus itu bisa melukiskan kekosongan sekalipun. Anggap kanfas kosong ini langit, padahal langit itu tidak pernah kosong. Ia hanya tertutup awan. Kinan harus percaya itu. kalau Kinan bisa menyibak awan itu, kanfas ini gak akan pernah kosong lagi. Luhde.

Dan emang bener. Pelukis yang bagus harus bisa melukiskan kekosongan atau bahasa gue, kehampaan sekalipun. Dalam dunia seni, yang paling rumit menggambarkan kehampaan memang seni lukis dan seni menulis. Kalau seni seperti puisi, menyanyi, menari, mereka cukup diam aja untuk mewakili rasa ketiadaan itu. Nah kalo melukis ama menulis gimana coba? Kalo dengan alasan yang sama, gak bisa. Pelukis, apakah kanfas kosong bisa disebut hasil lukisan? Apakah kertas kosong bisa dijadikan tulisan? Menurut gue jawabannya bukan.

Dan, coba deh liat. Dari ke-gak tau-an gue untuk nulis apa, kehampaan yang gue rasa yang lalu gue teringat akan sebuah adegan dalam suatu film yang dibintangi wanita tercantik nomer 3 dimata gue (Maudy Ayudya) malah jadi tulisan yang makan hampir 2 halaman. Gak banyak sih emang, tapi cukup untuk kebanggaan gue sendiri. Kenikmatan yang gue terima kalo tulisan gue jadi and bisa gue publish di blog gue.



Lalu, apa ya hikmah yang bisa kita petik dari tulisan ini?

Hmmm.. apa ya? Mungkin gue punya jawabannya, tapi bukan jawaban yang kalian ingin dengar.

adalah,

Apa yang Anda Pikirkan?


N.B. setelah saya nonton filmnya lagi, ternyata diskripsi saat Kinan bingung mau lukis itu ternyata berbeda dengan film aslinya. Agar kalian tau dan gak penasaran, buruan nonton filmnya ya.. Dan silakan dikoreksi sendiri. Matur thank you. :)

Leave a Reply